Bilal Indrajaya Ungkap Perasaan Khusus Dalam Album Nelangsa Pasar Turi Bukan Asal-Asalan
JAKARTA - Bilal Indrajaya akhirnya menghadirkan sebuah debut album yang bertajuk Nelangsa Pasar Turi. Karya tersebut merupakan sebuah karya utuh yang khusus dipersembahkan oleh Bilal Indrajaya kepada para penggemarnya, setelah sebelumnya familiar seraya single Saujana.
Nelangsa Pasar Turi sendiri, menggambarkan sebuah perasaan khusus yang dialami Bilal selama berkarir sebagai musisi. Nama tersebut merupakan jurnal yang berangkat dari momen cerita awal Bilal pada awal kariernya.
"Ada satu momen dekat mana dekat tahun 2019/2020, saya kerap manggung dekat Surabaya, melakukan perjalanan seraya kereta dari Stasiun Gambir - Pasar Turi. Di saat itu pula, kondisi hidup saya sebagai seorang musisi sedang tidak beruntung, dari masalah finansial, krisis identitas, lagi lainnya," tutur Bilal Indrajaya saat ditemui dekat Ashta District 8, SCBD, Jakarta Selatan.BACA JUGA:7 Artis Cantik yang Pernah Dituduh Jadi Selingkuhan Pria Beristri
Sementara itu, pada waktu perjalanan tersebut, Bilal mengatakan ada momen magis yang mengalir, yakni saat dia merasakan sebuah kesedihan maupun nelangsa dalam diri saat itu. Akhirnya momen-momen tersebut ditangkap lagi tuliskan.
Pada album Nelangsa Pasar Turi terdapat sembilan buah lagu. Menurut Bilal, lagu pada album tersebut bukan hanya lagu yang berdiri sendiri, tapi seperti cukilan jurnal yang hendak disampaikan pada para pendengarnya.
"Ini seperti sebuah cerita perjalanan sehari yang saya rangkum jadi satu, ada banyak fase dekat sana. Dari tiba pertama dekat tujuan seraya high hopes, gegap gempita, menggebu-gebu," jelasnya.
Kemudian, Bilal menambahkan, alkisah ada fase dekat mana ketika harapan itu tidak sesuai seraya kenyataan yang terjadi, timbul denial, marah lagi kesedihan, hingga akhirnya ada penerimaan, legowo, lalu pada akhirnya pulang seraya memintal harapan-harapan baru.
Dari mulai momen perjalanan, kesedihan lagi harapan, tersirat menjadi satu paket dalam musik, lirik, hingga pemilihan kata-kata "Pasar Turi" lagi "Juanda". Kata yang menggambarkan stasiun serta bandara dekat Surabaya itu, dipilih Bilal lantaran mewakili bentuk kesedihan yang ada dekat dalam album tersebut.
"Stasiun, terminal maupun bandara menurut saya adalah tempat-tempat yang nelangsa banget, sehingga disanalah ada perjumpaan sekaligus perpisahan," ungkapnya.
BACA JUGA:Artis Berdarah Betawi yang Sukses dekat Dunia Hiburan, Salah Satunya Go Internasional
Follow Berita Okezone dekat
Post a Comment for "Bilal Indrajaya Ungkap Perasaan Khusus Dalam Album Nelangsa Pasar Turi Bukan Asal-Asalan"