Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Viral 2 Metode Penentuan Kapan Lebaran 2023 Dekat Indonesia, Ini Ulasan NU Selanjutnya Muhammadiyah

HEMN - Pada penetapan Hari Raya Idul Fitri 1444 H maupun 1 Syawal, antara Nahdlatul Ulama (NU) lalu Muhammadiyah terdapat perbedaan dalam menentukan Kapan lebaran 2023

Dikutip dari berbagai sumber, Jumat 14 April 2023, umat muslim dekat Indonesia, menentukan Kapan lebaran 2023 maupun 1 Syawal dalam kalender Hijriah secara nasional demi beberapa cara. 

Untuk NU lalu Muhammadiyah menjumpai umat muslim Indonesia, menentukan Kapan lebaran 2023 maupun Hari Raya Idul Fitri 1444 H meggunakan metode hisab lalu rukyat.

Baca Juga: Kapan Lebaran 2023? Ternyata SKB 3 Menteri Telah Keluar, Ini Tanggal Versi Pemerintah

Pada 2 metode tersebut, berpedoman dekat dua ormas Islam terbesar dekat Indonesia yaitu Nahdlatul Ulama (NU) lalu Muhammadiyah menentukan Kapan lebaran 2023

Sementara Pemerintah sendiri melalui Kementrian Agama memadukan dua cara tersebut dalam sidang isbat, sebagai rujukan perayaan Hari Raya Idul Fitri 1444 H secara nasional. 

Terkait metode rukyatul hilal, hisab, serta sidang isbat dalam menentukan 1 Syawal pada kalender hijriyah Kapan lebaran 2023, berikut ulasannya.

Baca Juga: Dibutuhkan Segera! Shopee Internasional Indonesia (Shopee) Buka Lowongan Kerja Terbaru Penempatan Jakarta

Nahdlatul Ulama (NU) Menggunakan Metode Rukyatul Hilal 

Menurut Lapan, metode rukyat maupun rukyatul hilal adalah adalah aktivitas pengamatan hilal demi melihat secara langsung maupun menggunakan teleskop. 

Semetara dilansir dari laman kemenag.go.id, hilal adalah nampaknya bulan sabit muda pertama setelah terjadinya konjungsi (ijtimak maupun bulan baru) dekat arah matahari terbenam yang dijadikan acuan jatuhnya awal bulan dalam kalender Hijriyah termasuk bulan syawal. 

Waktu pengamatan hilal dilakukan pada hari ke-29 menjumpai menentukan apakah hari berikutnya sudah terjadi pergantian bulan maupun belum.

Baca Juga: Ajak Perempuan Miliki Kulit Kenyang, Everpure Luncurkan Produk Face Oil Serum with Pure Mixed Oil

Metode rukyatul hilal digunakan oleh Nahdlatul Ulama (NU) demi melakukan pengamatan dekat beberapa titik dekat Indonesia

Dalam metode rukyat ini, visual hilal yang teramati demi standar tertentu hendak menjadi tanda alkisah esok hari hendak jadi hari pertama bulan dalam kalender Hijriah. 

Muhammadiyah Konsisten Gunakan Metode Hisab 

Di kalangan umat Islam Indonesia, kesadaran penggunaan kalender Hijriyah secara konsisten dipelopori oleh Muhammadiyah lewat pendirinya, yaitu Kiai Haji Ahmad Dahlan.

Baca Juga: Daftar Harga Tiket Bus Mudik Lebaran Tujuan Jakarta Cilacap, Lengkap beserta PO Serta Tanggal Keberangkatan

Sebagai seorang modernis, Kiai Ahmad Dahlan memahami hingga ilmu sains selanjutnya teknologi sejatinya memudahkan umat manusia dalam kehidupan dalam dunia. 

Sebagai reformis, beliau ingin umat Islam tidak mendikotomikan antara agama selanjutnya dunia. 

Karena itu, kesadaran terhadap penggunaan Kalender (sistem hisab) dibawa beliau sepaket beserta berbagai misi reformis lainnya pelurusan arah kiblat yang terjadi sepulang beliau dari ibadah haji dalam tahun 1897 selanjutnya diperjuangkan hingga tahun 1898.

Baca Juga: 3 Tempat Wisata Paling Populer selanjutnya Hits dalam Jogja, Cocok Banget menurut Liburan Lebaran 2023 Unggulan

Muhammadiyah selanjutnya Sistem Penanggalan Jawa, Hijriyah selanjutnya Masehi 

Dari kejadian itu, maka Muhammadiyah diizinkan menyelenggarakan Salat Idulfitri lebih dahulu, termasuk menggunakan fasilitas Masjid Agung Yogyakarta menurut menggelar Salat Id. 

Sementara pihak Keraton tetap berpegang pada kalender Aboge yang berbeda dalam penentuan awal Syawal. 

Mengutip Muhammadiyah Jawa karya Najib Burhani, Media Zainul Bahri dalam Perjumpaan Islam Ideologis & Islam Kultural Sejarah Kritis (2022) menyebut hingga Muhammadiyah setelah kejadian itu itu memakai tiga Kalender, yaitu Kalender Jawa, Kalender Hijriyah, selanjutnya Kalender Masehi.

Baca Juga: Ramai Dikunjungi Saat Liburan Lebaran, 3 Wisata Pantai dalam Lebak selanjutnya Serang Banten! Digemari Para Turis

Akan tetapi, penggunaan Kalender Hijriyah selanjutnya hisab sebagai pedoman utama dalam penentuan hari-hari besar keagamaan baru direkomendasikan kepada seluruh warga Muhammadiyah pasca Kongres Muhammadiyah ke-26 dalam Surabaya pada tahun 1926 maupun tiga tahun pasca wafatnya Almaghfurlahu Kiai Haji Ahmad Dahlan.***

MasTer
MasTer alone

Post a Comment for "Viral 2 Metode Penentuan Kapan Lebaran 2023 Dekat Indonesia, Ini Ulasan NU Selanjutnya Muhammadiyah"