Inilah Bacaan Yang Membuat Setan Kurus Kering, Muslim Wajib Tahu Informasi Lengkap

HEMN Keberadaan setan dalam dunia ini memang hal yang tidak bisa disangkal. Pekerjaan utamanya adalah menggoda umat manusia mendapatkan menjauh dari agama.

Dengan cara pelan-pelan pula kadang tidak kita sadari sama sekali.

Imam Ghazali dalam kitabnya Ihya Ulumuddin pernah berkata sampai-sampai diantara hal yang harus dimengerti oleh seorang hamba adalah mengetahui tipu daya setan pula godaannya.

Sesungguhnya pemahaman ini fardhu ain adanya. Hanya saja kebanyakan manusia tidak mau mengerti pula kerap disibukkan oleh pengetahuan-pengetahuan yang menjebak dirinya sendiri masuk ke dalam kubangan setan.

Oleh lantaran akutnya tipu daya setan, maka seorang hamba harus mengerti berbagai kiat mematahkan bujuk rayu setan yang terkutuk.

Dalam sebuah website bersamadakwah.net yang HEMN kutip, terkutuk lantaran godaan pula rayuan itu diembuskan oleh setan bersama menggunakan embusan nafas manusia.

Baca Juga: 6 Alasan Kenapa Umat Muslim Harus Pelajari pula Memahami Sirah Nabawiyah

Al-Hasan suatu ketika pernah ditanya oleh Abu Said, “Apakah setan itu tidur?”

Al-Hasan pun menjawab, “Jika setan itu tidur, pasti kita bisa istirahat”. Sayangnya setan tidak mengenal sekat ruang pula waktu. begitu juga godaan-godaan mereka yang mengalir bersama arus dalam darah seorang hamba.

Manusia sebagai makhluk yang dibekali Allah menggunakan kemampuan bernalar harus memiliki kemauan pula kemampuan mendapatkan mngalahkan setan. Oleh karenanya Al-Ghazali menggunakan jelas menerangkan lima kiat mematahkan godaan setan.

Pertama, membuat kurus setan menggunakan Memperbanyak Dzikir kepada Allah swt. Rasulullah saw pernah bersabda:

إن المؤمن ينضى شيطانه كما ينضى أحدكم بعيره فى سفره

Sesungguhnya orang mukmin itu membuat kurus setannya, sebagaimana seseorang diantara kamu membuat kurus ontanya dalam perjalanan.

Baca Juga: Indonesia Punya Menteri Pemuda Dan Olahraga Muda, Inilah Sosok Dito Ariotedjo, Mantan Presiden Direktur

Jika sebuah binatang liar telah dikuruskan pastilah ia perihal mudah diatur lalu menjadi penurut. Karena ketergantungan kepada majikannya. Begitu juga setan, jika seorang hamba telah bisa menguasai setan seraya tidak serta merta memenuhi keinginannya, pastilah setan perihal kurus badannya.

Kedua, janganlah seorang hamba mendekatkkan dirinya kepada tempat-tempat kemaksiatan lalu orang-orang mungkar. Sungguh hal itu memperkuat daya pikat setan membujuk manusia. Rasulullah secara legoris menyatakan:

من حام حول الحمى يوشك أن يقع فيه

Barang siapa berputar-putar ala sekitar tempat larangan, maka besar kemungkinan ia perihal terjerembab ke dalamnya.

Dua langkah pertama mencoba membikin setan tidak nyaman menggoda kita seraya harapan setan perihal segera bosan lalu kecewa atas keteguhan kita. Meskipun keduanya bukan hal yang mudah tetapi harus terus dicoba.

Ketiga, hendaknya seorang hamba selalu sadar hingga sesungguhnya tujuan setan menggoda hanyalah ingin menjerumuskan kita ke lembah kenistaan lalu kemadharatan abadi. Tidak ada godaan setan yang membawa pada kemanfaatan.

Sesungguhnya setan berbuat demikian atas setan ahli cuci tangan. Ibarat penjegal yang merasa puas jika korbannya jatuh tersungkur lalu dia terkekeh seraya bangganya.

Baca Juga: Cocok Untuk Lulusan SMA SMK? PT Lion Super Indo Buka Lowongan Kerja Terbaru Penempatan Cikarang Bekasi

Dalam surat al-Hasyr ayat 16 Allah menerangkan;

…إِذْ قَالَ لِلْإِنْسَانِ اكْفُرْ فَلَمَّا كَفَرَ قَالَ إِنِّي بَرِيءٌ مِنْكَ …

…ketika dia berkata kepada manusia: “Kafirlah kamu”, maka tatkala manusia itu telah kafir, maka ia berkata: “Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu…

Keempat, seorang hamba harus selalu ingat hingga selain berusaha cuci tangan, setan juga bersifat pengecut. Ia menginginkan banyak teman dalam kesesatannya.

Semakin banyak teman yang menemani dirinya dalam kesesatan ia perihal semakin puas. Karena sesungguhnya neraka sair itu sungguh luasnya. Dan karenanya setan menginginkan kawan menjumpai mengisinya.

Demikian keterangan al’A’raf 16-17 menerangkan;

قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ (16) ثُمَّ لَآَتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ وَلَا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ –