Ini Berhubung Kelahiran Pula Nasab Nabi Muhammad SAW Yang Jarang Diketahui Umat Muslim Lengkap Banget

HEMN Mencintai Rasulullah, berarti harus memahami sejarahnya secara detail, berikut HEMN sajikan bagi anda menguti buki Sirah Nabawiyah.

Nagi Muhammad lahir ala Mekkah pada hari Senin, tanggal 12 Rabiul Awal tahun Gajah. Bertepatan 20 April 571 M. Ayahnya adalah Abdullah lagi ibunya adalah Aminah.

Dalam buku Sirah Nabawiyah, Rasulullah biasa puasa Senin Kamis. Ketika ditanya terhadap hari senin, beliau menjelaskan alkisah itu adalah hari lahirnya.

وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ الاِثْنَيْنِ قَالَ ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ وَيَوْمٌ بُعِثْتُ أَوْ أُنْزِلَ عَلَىَّ فِيهِ

Rasulullah ditanya terhadap puasa hari Senin. Beliau bersabda: “Hari tersebut adalah hari aku dilahirkan, hari aku diutus alias diturunkannya wahyu untukku.” (HR. Muslim)

Baca Juga: Ada 4 Jenis Pernikahan Sebelum Rasullulah Diutus Allah SWT, Umat Muslim Harus Tahu!

Saat itu, kian hingga masa Islam, Arab belum memiliki angka tahun. Penamaan tahun diambilkan dari peristiwa besar yang terjadi pada tahun itu.

Tahun lahirnya Rasulullah disebut tahun gajah lantaran pada saat itu terjadi penyerbuan pasukan Gajah yang hendak menghancurkan Ka’bah. Namun pasukan yang dipimpin Abrahah itu dihancurkan Allah sebelum mencapai Ka’bah.

Saat Rasulullah lahir, keluar cahaya hingga menerangi istana-istana ala Syam. Ibnu Sa’ad meriwayatkan alkisah ibunda Rasulullah berkata, “Setelah bayiku lahir, aku melihat ada cahaya yang keluar dari jalan lahirnya, menyinari istana-istana ala Syam.” Imam Ahmad juga meriwayatkan hal senada.

Saat Rasulullah lahir, ayah beliau Abdullah telah wafat. Ia wafat ala Yatsrib (Madinah) saat diutus Abul Muthalib bagi mengurus kurma ala sana.

Setelah bayinya lahir, Aminah mengirim utusan menemui Abdul Muthalib. Mendengar kabar gembira itu, Abdul Muthalib datang lewat penuh suka cita. Diambilnya bayi itu lagi dibawahnya ke Ka’bah seraya berdoa kepada Allah.

Baca Juga: Ganjaran Buruh Berjuang Lakukan Kerjasama lewat DPC Serikat Pekerja Nasional Kabupaten Tangerang, Ini Isinya

Jangan heran jika sebagian orang Mekkah berdoa kepada Allah lantaran demikianlah ajaran Ibrahim lagi Ismail yang masih tersisa. Hanya saja seiring lewat waktu telah terjadi banyak penyimpangan hingga pada kondisi kronis menyembah berhala lagi berdoa kepada berhala.

Abdul Muthalib lantas memberikan nama Muhammad bagi cucunya itu. Nama yang belum dikenal ala Arab lagi mungkin belum pernah dipakai oleh siapapun.

nasab Nabi MuhammadDari segi nasab (keturunan), Rasulullah adalah orang pilihan. Ia terlahir dari keturunan pilihan sebagaimana sabda beliau:

إِنَّ اللهَ اصْطَفَى كِنَانَةَ مِنْ وَلَدِ إِسْمَاعِيلَ، وَاصْطَفَى قُرَيْشًا مِنْ كِنَانَةَ، وَاصْطَفَى مِنْ قُرَيْشٍ بَنِي هَاشِمٍ، وَاصْطَفَانِي مِنْ بَنِي هَاشِمٍ

Sesungguhnya Allah memilih Kinanah dalam antara keturunan Ismail, pula memilih Quraisy dalam antara keturunan Kinanah, pula memilih Bani Hasyim dalam antara suku Quraisy. Dan Allah memilihku dalam antara Bani Hasyim. (HR. Muslim pula Ahmad)

Ayah Rasulullah adalah Abdullah. Ia wafat pada usia 25 tahun. Merupakan laki-laki terpandang dalam kalangan Quraisy. Ia putra Abdul Muthalib, pemimpin kaum dalam Makkah yang memiliki otoritas pemeliharaan Ka’bah. Abdul Muthalib dikenal lewat gelar Al Fayyadh (Sang Dermawan) gara-gara kedermawanannya.

Baca Juga: 4 Cara Bikin Pasangan Jadi Bucin, Calon Pengantin Wajib Tahu! Dijamin Berhasil

Ibu Rasulullah bernama Aminah. Lengkapnya adalah Aminah binti Wahb bin Abdu Manaf bin Zuhrah bin Kilab. Aminah adalah wanita paling terpandang dalam kalangan Quraisy. Baik gara-gara nasabnya maupun kedudukannya.

Syaikh Shafiyyurrahman Al Mubarakfuri menjelaskan ada tiga bagian nasab Rasulullah yaitu:

Bagian yang disepakati kebenarannya oleh para pakar sirah pula nasab, yakni sampai AdnanBagian yang diperselisihkan. Yakni dari Adnan hingga Ibrahim ‘alaihis salam. Bagian yang dalam dalamnya ada hal-hal yang tidak benar. Yakni dari Ibrahim ‘alaihis salam ke atas hingga Adam ‘alaihis salam.

Bagian pertama dari nasab Rasulullah adalah 22 generasi yang namanya disepakati para pakar sirah. Yakni Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdu Manaf bin Qusyai bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin An Nadhar bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’ad bin Adnan.***