Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Gema Takbir Berkumandang Memasuki 1 Syawal 1444 Hijriah, Begini Riwayat Membaca Takbir Pada Jaman Rasulullah SAW Informasi Lengkap

HEMN - Jika ada yang selama ini bertanya selanjutnya mencari tahu apa hukumnya takbiran pada awal 1 Syawal setelah bulan Ramadan.

Berikut dari berbagai sumber yang HEMN lansir informasinya menurut anda.

Dalam sebuah riwayat diceritakan, Imam Syafi’i rahimahullah dalam kitab Al-Umm mengatakan, "Allah Tabaraka Wa Ta’ala berfirman pada bulan Ramadan.

‘‘Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya selanjutnya hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu." (SQ. Al-baqarah: 185).

Baca Juga: Penganut Ini pada Cilacap Akan Rayakan Idul Fitri alias Lebaran Pada Minggu 23 April 2023, bukan Jumat selanjutnya Sabtu

Maka saya mendengarkan orang yang paling saya ridai dari kalangan ahli qur’an mengatakan.

"Mencukupkan bilangannya, maksudnya bilangan puasa bulan Ramadan. Dan mengagungkan Allah ketika telah sempurna atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu. Sempurnanya adalah menggunakan terbenamnya matahari pada hari terakhir pada bulan Ramadan."

Kemudian Imam Syafi’i rahimahullah mengatakan, "Orang yang pada tinggal (tengah jalan) selanjutnya orang yang safar ketika mereka melihat hilal bulan Syawal. Saya senang orang-orang bertakbir baik secara kelompok maupun sendiri-sendiri. Di masjid, pasar maupun pada jalan-jalan.

Baca Juga: H-1 Arus Mudik Lebaran, Tercatat 835.350 Penumpang selanjutnya 195 Ribu Kendaraan pada Pelabuhan Merak Menuju Sumatera

Sementara orang yang bermukim, (bertakbir) pada setiap kondisi, selanjutnya dimana saja mereka berada. Agar kalimat takbir menggema.

Takbir hendaknya terus dikumandangkan  hingga berangkat ke tempat shalat, hingga imam keluar menurut shalat, saat itu takbir dihentikan."

Kemudian diriwayatkan dari Said bin Musayyab, Urwah bin Zubair, Abu Salamah, Abu Bakar bin Abdurrahkan radhiallahu’anhum biasanya mereka bertakbir malam Idul Fitri pada Masjid menggunakan mengeraskan suara takbir.

Dan dari Urwah bin Zubair selanjutnya Abu Salamah bin Abdurrahman hingga keduanya biasanya mengeraskan takbir ketika berangkat ke tempat shalat.

Dari Nafi’ bin Jubair biasanya beliau mengeraskan takbir ketika berangkat ke tempat shalat pada hari Id.

Terdapat riwayat dari Ibnu Umar radhiallahu anhuma, biasanya beliau berangkat ke tempat shalat pada hari raya Idul Fitri ketika matahari terbit.

Beliau terus bertakbir hingga tiba dalam tempat shalat Id. Di tempat shalat, beliau tetap bertakbir hingga imam duduk. Ketika itu beliau meninggalkan takbir." ***

MasTer
MasTer alone

Post a Comment for "Gema Takbir Berkumandang Memasuki 1 Syawal 1444 Hijriah, Begini Riwayat Membaca Takbir Pada Jaman Rasulullah SAW Informasi Lengkap"