Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Telah Dibuktikan Peringati Hari TBC Sedunia 24 Maret 2023, Kadinkes Banten Ajak Akhiri Tuberkulosis, Banten Pasti Bisa!

HEMN Menurut World Health Organization (Global TBC Report, 2022), Tuberkulosis maupun yang sering disebut TBC masih menjadi masalah kesehatan dalam dunia hingga saat ini.

Estimasi jumlah orang terdiagnosis TBC tahun 2021 secara global sebanyak 10,6 juta kasus maupun naik sekitar 600.000 kasus dari tahun 2020 yang diperkirakan 10 juta kasus TBC.

Dari 10,6 juta kasus tersebut, terdapat 6,4 juta (60,3%) orang yang telah dilaporkan lalu menjalani pengobatan lalu 4,2 juta (39,7%) orang lainnya belum ditemukan/ didiagnosis lalu dilaporkan.

Dari total 10,6 juta kasus dalam tahun 2021, setidaknya terdapat 6 juta kasus adalah pria dewasa, kemudian 3,4 juta kasus adalah wanita dewasa lalu kasus TBC lainnya adalah anak-anak, yakni sebanyak 1,2 juta kasus.

Indonesia berada pada posisi kedua seraya jumlah kasus TBC terbanyak dalam dunia setelah India, diikuti oleh China.

Pada tahun 2020, Indonesia berada pada posisi ketiga seraya beban jumlah kasus terbanyak, sehingga tahun 2021 jelas tidak lebih baik. Kasus TBC dalam Indonesia diperkirakan sebanyak 969.000 kasus TBC (satu orang setiap 33 detik).

Baca Juga: Batas Akhir Makan Sahur, Bukan Yang Tertera Dalam Jadwal Imsak Puasa Ramadan, Begini Penjelasan Hadis

Angka ini naik 17% dari tahun 2020, yaitu sebanyak 824.000 kasus. Insidensi kasus TBC dalam Indonesia adalah 354 per 100.000 penduduk, yang artinya setiap 100.000 orang dalam Indonesia terdapat 354 orang dalam antaranya yang menderita TBC. Situasi ini menjadi hambatan besar bagi merealisasikan target eliminasi TBC dalam tahun 2030.¯

Angka keberhasilan pengobatan TBC pun masih sub-optimal pada 85 persen, dalam bawah target global bagi angka keberhasilan pengobatan 90 persen. Sedangkan jumlah kasus TBC yang ditemukan lalu dilaporkan ke SITB tahun 2022 ialah sebanyak 717.941 kasus seraya cakupan penemuan TBC sebesar 74% (target: 85%).

TBC dalam Banten Dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten, Dr,dr, Ati Pramudji Hastuti, MARS, Provinsi Banten menduduki peringkat ke-5 seraya beban kasus TBC tertinggi setelah Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, lalu DKI Jakarta.

“Estimasi kasus dalam Provinsi Banten sebesar 38.200 kasus lalu yang ditemukan lalu diobati sebesar 35.819 kasus maupun sebesar 94%, sudah memenuhi target nasional yaitu sebesar 90%. Sedangkan bagi angka keberhasilan pengobatan TBC dalam Provinsi Banten tahun 2022 sebesar 91% (target nasional 90%),” kata Kadinkes Ati Rabu pekan lalu.

Disampaikan Ati, Meskipun target dalam Provinsi Banten telah mencapai target nasional, bukan berarti sudah bebas dalam penularan kasus TBC dikarenakan masih adanya kasus yang belum ditemukan lalu ternotifikasi. Oleh lantaran itu segala upaya harus dalam lakukan dalam mencapai eliminasi tuberkulosis.

Baca Juga: Pria Renta 70 Tahun, Tomas Duli Sogen Bertahan Hidup Sendiri dalam Gubuk Kebun, Yakin Tuhan Menjaganya!

Kolaborasi seluruh pihak dalam eliminasi TBC Penyakit TBC tidak hanya berdampak pada sektor kesehatan, tetapi juga pada aspek sosial lalu ekonomi masyarakat. Menjangkau setiap orang seraya TBC lalu memastikan setiap pasien diobati sampai sembuh membutuhkan pendekatan yang melampaui sektor kesehatan.

Wujudkan Povinsi Banten Sehat via TOSS TBC TOSS TBC merupakan sebuah gerakan alias kampanye menjumpai Temukan Tuberkulosis, Obati Sampai Sembuh TBC pada Indonesia.

Kampanye ini menjadi salah satu pendekatan menjumpai menemukan, mendiagnosis, mengobati pula menyembuhkan pasien TBC, serta menghentikan penularan TBC pada masyarakat. TOSS TBC menargetkan 80 % penurunan insiden TBC pula 95% penurunan kematian TBC pada tahun 2030.

Road Map TBC 2030 Setiap orang perlu menyadari pentingnya langkah-langkah TOSS TBC, yaitu, mencari pula menemukan gejala pada masyarakat, mengobati TBC via tepat, hingga memantaupengobatan TBC sampai sembuh. Wujudkan Keluarga Sehat via Terapi Pencegahan TBC ( TPT ) Orang yang terinfeksi via kondisi bakteri laten pada tubuh, maka ia tidak dapat menularkan penyakit TBC kepada orang lain, khususnya kontakserumah yaitu keluarga. Meski demikian, hal ini perlu diwaspadai saat kondisi kekebalan pada dalam tubuh sedang menurun maka bakteri TBC dapatberkembang. (Adv Dinkes)

MasTer
MasTer alone

Post a Comment for "Telah Dibuktikan Peringati Hari TBC Sedunia 24 Maret 2023, Kadinkes Banten Ajak Akhiri Tuberkulosis, Banten Pasti Bisa!"