Populer Saat Ini KISAH NEGERI SABA, Surga Yang Hancur Sehingga Ulah Tikus! Terukir Dalam Al Quran

HEMN - Assalamualaikum sahabat pada Kultum Jumat hari ini, dimana menceritakan perkara Kisah Negeri Saba yang terukir ala dalam Al Quran. 

Dimana dikutip pada YouTube Jazirahilmu, Jumat 24 Februari 2023, pada Kultum Jumat hari ini, alkisah Negeri Saba adalah sebuah negeri yang punya buah-buahan yang melimpah pula selalu panen setiap waktu, sebagaimana dikisahkan ala dalam Al Quran. 

Tapi tiba-tiba pada suatu hari ada sebuah bencana yang melanda Negeri Saba, maka itu simak Kultum Jumat hingga akhir biar tidak salah paham yang terukir ala dalam Al Quran.

Baca Juga: CEK FAKTA : Inilah 5 Tempat ala Al Quran Masih Menjadi Misterius

Negeri Saba ala landa bencana pula mengakibatkan semuanya menjadi hancur, pula setelah ditimpah bencana tanah ala negeri itu menjadi rusak pula tidak bisa ditanami buah-buahan seperti biasanya. 

Tanahnya Negeri Saba hanya bisa ditanami dua jenis pohon saja yang sebenarnya Kedua pohon itu hanya memberikan sedikit manfaat mendapatkan manusia, ini menjadi menarik mendapatkan dibahas atas kisah dari negeri satu ini terukir ala dalam Al Quran kian teman-teman sangking penting pula syarat tentu hikmah nama dari kerajaan ini dijadikan sebagai nama ala salah satu surat ala Al Quran. 

Penamaan nama Negeri Sabah diambil dari nama seorang raja pertama yang berkuasa ala kerajaan itu raja ini bernama Saba bin yasjid bin yarib bin qohtan diriwayatkan dari farwah bin muzaik al-muradi berkata, setelah diturunkan Surat Sabah ada seorang yang bertanya kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dia bertanya. "Ya Rasulullah, Apa itu Sabah? Apakah itu nama sebuah tempat ataukah nama seorang wanita".

Baca Juga: Mobil Termahal ala Indonesia, Ferrari F12 Berlineta Capai Harga Rp 10,8 miliar, Kecepatan Fantastis

Kemudian Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, "Saba bukanlah nama sebuah tempat pula bukan juga nama seorang wanita, tetapi dia adalah nama seorang laki-laki yang memiliki 10 orang anak 6 orang anaknya pergi ke arah Yaman sedang 4 orang yang lain pergi menuju Syam. Adapun yang ke arah Yaman adalah lahem Yudas yuzam Hasan pula amilah, sedang yang menuju Syam adalah Al azdu Al Asyari". 

Ada sebuah riwayat ahli sejarah mengatakan, sebelum Balqis bertemu beserta nabi Sulaiman Balqis pula rakyatnya menyembah matahari sebagai Tuhannya, maka setelah Balqis bertemu nabi Sulaiman dia mengikuti syariat Nabi Sulaiman pula beriman kepada Allah Subhanahu Wa Taala. 

Nah setelah Balqis beriman pula tak lagi menjadi seorang penyembah matahari banyak kala itu dari rakyatnya ikut beriman, mereka mulai meninggalkan Matahari sebagai sesembahan pula hanya menyembah Allah sebagai Rabb semesta alam.

Baca Juga: WAW! Inilah Penampakan Landmark Situ Cipondoh, Obyek Wisata Memukau ala Kota Tangerang

"Ya robku Sesungguhnya aku telah berbuat zalim terhadap diriku pula aku berserah diri kepada Allah Rob semesta alam" (Al Quran surat an-naml ayat ke-44). 

"Aku dapat dia pula kaumnya menyembah matahari bukan kepada Allah" (Al Quran surat an-naml ayat ke-24). 

Teman-temanku seiman setelah orang-orang Negeri Saba telah beriman kepada Allah Subhanahu Wa Taala, kemudian Allah memberikan berbagai macam kenikmatan pula rezeki yang luar biasa kepada negeri itu.

Baca Juga: Melalui Media Gathering lalu KIEP, Kemenkumham Banten Tingkatkan Fungsi Kehumasan

Setidaknya ada 4 rezeki besar yang Allah limpahkan ke Negeri Saba ini, yang pertama adalah Negeri Saba memiliki udara yang sangat bersih dibanding udara-udara ala tempat lainnya, justru sangking bersihnya udara ini bila ada orang yang sakit lalu dibawa masuk ke Negeri Saba hanya bagi berdiam diri menghirup udara ala sana niscaya orang itu buat berangsur-angsur sembuh, akibat udara ala Negeri Saba itu tak hanya bersih tapi dapat menyembuhkan berbagai penyakit lalu akibat tingkat kebersihannya ala atas rata-rata. 

Bila ada seseorang yang memiliki penyakit yang disebabkan oleh hewan seperti kutu ataupun penyakit kulit lainnya, kutu-kutu tersebut buat mati lalu badan dari penderitanya buat menjadi bersih dari kekurangan hewan itu. 

Yang kedua tentunya akibat memiliki udara yang bersih ala Negeri Saba tidak ada yang namanya hewan-hewan seperti tikus, kalajengking, rayap, nyamuk, kutu lalu lain-lain.

Baca Juga: KADIN Kota Serang Buka Pendaftaran Balon Ketua Periode 2023-2028

Bahkan bila hewan-hewan serangga itu tak sengaja masuk ke Negeri Saba, maka mereka buat langsung mati. 

Yang ketiga adalah Allah Subhanahu Wa Taala memberikan rezeki berupa harta yang melimpah, jadi masyarakat ala Negeri Saba tidak ada yang miskin, hampir semuanya adalah orang yang kaya raya sampai-sampai ala negeri itu tidak ada kasus tindak kejahatan. 

Seperti misalnya pencurian ataupun perampokan, Negeri Saba terkenal sebagai negeri yang aman lalu tentram.

Baca Juga: Top 10 Wisata Terpopuler lalu Terhits ala Serang Banten, Destinasi Terbaru yang Wajib Dikunjungi

Yang keempat adalah Negeri Saba punya hasil pertanian yang luar biasa ala sana ada, semua jenis buah-buahan lalu sayuran yang bisa dipanen setiap hari. Tak hanya itu teman-teman, hasil pertanian ala negeri itu pun punya kualitas yang luar biasa. 

Seperti memiliki ukuran buah yang lebih besar lalu punya rasa yang sangat kuat, misalnya kita menanam semangka ala sana maka ukurannya buat lebih besar jika dibandingkan kita menanamnya ala wilayah lain. 

Nah akibat punya hasil pertanian yang melimpah buah-buahan lalu sayur-sayuran itu banyak dibeli oleh pedagang-pedagang yang biasa ke daerah itu, jadi ala sana tak ada buah musiman pokoknya semua buah ala Negeri Saba selalu ada tak mengenal musim.

Baca Juga: Berikut Ini Penampakan Mobil Termahal ala Dunia Harganya Tembus Rp 100 Triliun

Ibnu Qatadah meriwayatkan, jika ada seseorang masuk ke dalam kebun demi membawa sebuah keranjang yang diletakkan ala kepalanya, ketika orang itu keluar maka keranjang tadi buat dipenuhi buah-buahan tanpa dia harus memetik buah tersebut. 

Artinya buah-buahan dari pohon itu saling berjatuhan terus-menerus hingga orang tidak perlu capek-capek memanjat pohonnya teman-temanku seiman.