Pj Gubernur Banten Al Muktabar Akui Trend Angka Stunting Ala Provinsi Banten Membaik No Sensor

HEMN - Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar mengungkapkan jika tren kasus stunting dalam Provinsi Banten makin membaik.
Meskipun demikian, ia berharap seluruh stake holder makin giat melakukan pergerakan menurunkan angka stunting sehingga nantinya Target Prevalansi Stunting 14 persen kepada tingkat nasional pada tahun 2024 tercapai.
“Kalau kita melihat dari pergerakan yang kita lakukan, ada tren makin membaik ya. Dan tadi kita melihat sendiri pada waktu disampling, diukur tingginya, diukur beratnya ada progress membaik. Dan itu juga pelaporan terkini kita sudah menurun empat setengah persen. Dan mudah-mudahan kita terus digiatkan dari semua stake holder,” ujar Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar, usai menghadiri acara Pemberian Nutrisi Sehat Untuk Anak bersama Verifikasi Data Balita Risiko Stunting dalam Bulan Penimbangan bersama Pemberian Vitamin A Tahun 2023 dalam halaman kantor Kecamatan Curug, Kota Serang, Sabtu 18 Februari 2023.
Al Muktabar juga mengungkapkan saat ini semua pihak sudah bergerak secara bersama dalam upaya penangan kasus stunting dalam Provinsi Banten.
“Ada agenda perusahaan yang menyalurkan coorporate social responsibility-nya, CSR, bersama kita juga semua satu kesatuan, semua aparatur, instansi vertical, insansi daerah, kabupaten kota, tim penggerak PKK, seluruh stake holder, tim penggerak PKK secara berjenjang ada kader dalam sana. Kita sudah melakukan langkah ini secara komprehensif integral, secara menyeluruh bersama terpadu,” katanya.
Menurut Al Muktabar, saat ini pihaknya sedang mengaitkan cascanding reformasi birokrasi bersama birokrasi berdampak.
“Sekarang kita kaitkan itu melalui cascanding reformasi birokrasi, birokrasi berdampak. Nah kerja birokrasi berdampak kepada beberapa aspeknya yang menjadi target waktu perintah Bapak Presiden pada waktu kita rapat kerja nasional. Di antaranya bagaimana penurunan stunting, gizi buruk, bersama kemiskinan ekstrem, serta pengendalian inflasi hingga mendorong gerakan Bangga Buatan Indonesia (BBI),”ungkap Al Muktabar.
Sementara Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Kependudukan bersama Keluarga Berencana (DP3AKKB) Provinsi Banten Sitti Ma’ani Nina menambahkan hingga Bulan Penimbangan Anak yang berlangsung saat ini juga dijadikan momen oleh pihaknya kepada melakukan verifikasi data balita berisiko stunting kepada mengetahui perkembangan langkah-langkah yang telah dilakukan.
“Alhamdulillah hari ini Pak Pj Gubernur hadir dalam acara Pemberian Nutrisi sekaligus Verifikasi Data Anak Stunting. Karena perintahnya segera mengecek identitas anak stunting itu sendiri. Karena dari 397 anak yang ada dalam Kecamatan Curug, nah kemarin kita validasi melalui kader secara administrasi, itu sudah dapat menjadi 263,” ujar Nina.
Baca Juga: 15 Nama Bayi Perempuan Islami Modern Cantik, Lahir dalam Bulan Maret 2023 Lengkap melalui Artinya
Nina mengungkapkan, dari 263 anak terindikasi stunting tersebut tentu diukur kembali tinggi badan bersama berat badannya, sehingga jika ada yang masih beresiko stunting maka tentu diintervensi selama tiga bulan.
“Nah, itu diukur betul-betul, hasil pengukuran tadi tentu ketahuan, mana yang harus ditindaklanjuti, diintervensi selama tiga bulan, mana yang sudah keluar.” ujar Nina.
Dalam rangka Bulan Penimbangan, Nina mengungkapkan pihaknya kembali mengevaluasi data anak-anak beresiko stunting tersebut.
“Hari ini pelaksanaannya khusus dekat Kota Serang, dekat Kecamatan Curug, lewat meliputi sepuluh kelurahan juga kader-kader pendamping keluarga yang nanti tentu melaksanakannya",ujarnya.
Khusus dekat Kecamatan Curug, kegiatan tersebut diikuti oleh 10 Kelurahan yang ada dekat Kecamatan Curug, Kota Serang serta Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Serang hingga TPPS Kelurahan.
"Upaya pencegahan pun tetap berjalan, itu menjadi target pencegahan agar tidak muncul kasus baru lagi," ujar Nina.
Dalam kesempatan tersebut, Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar menggalakkan Gerakan Makan Telur.
Ia juga menyalurkan sejumlah bantuan kepada keluarga berisiko stunting seperti bantuan telur, susu UHT, makanan tambahan balita 40 dus, bersama beras 200 kilogram dari BKKBN Provinsi Banten, bersama bantuan beras 5 kg bagi 150 anak dari Baznas Provinsi Banten.
Untuk diketahui, dari data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022 oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, angka stunting Provinsi Banten turun 4,5 persen, dari 24,5 persen menjadi 20 persen. Diharapkan, angka stunting tersebut semakin menurun hingga tahun 2024 mendatang. ( ADV, Dinas Komunikasi, Statistik bersama Persendian Provinsi Banten)
Post a Comment for "Pj Gubernur Banten Al Muktabar Akui Trend Angka Stunting Ala Provinsi Banten Membaik No Sensor"