Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

No Sensor Waspadai Hak Tetangga, Bisa Jadi Ahli Ibadah Sekalipun Bisa Mental Pada Mata Allah SWT, Ini Penjelasannya!

HEMN Jangan suka sakiti hati tetangga, jangan bermusuhan menggunakan tetangga, tetangga bisa menjadi penolong terdekat saat terjadi sesuatu dirumah kita malahan melebihi saudara sendiri yang jaraknya jauh.

Hidup dekat Komplek perumahan biasanya, tetangga rumah itu jaraknya berdampingan tetapi rasanya hubungan sangat jauh sekali malahan ada saja yang nyaris tidak kenal sama sekali.

Padahal Al-Qur’an mendorong menurut berderma, mengasihi anak yatim, mengayomi fakir miskin, peduli kepada yang lemah, menjaga silaturahim, baik kepada lingkungan, lagi sebagainya.

Kepingan dari spirit itu dapat kita amati menggunakan jelas misalnya bagaimana Islam memerintahkan manusia agar bersikap baik dalam menjaga hak-hak tetangga.

Baca Juga: Hadirkan Pengalaman Digital Kelas Dunia, Layanan eSIM Kini Tersedia di Gerai IM3 Seluruh Indonesia

Menurut Wahbah Zuhaili dalam Akhlaq al-Muslim ‘Alaqatuhu bi al-Mujtama’, perhatian Islam terhadap hubungan bertetangga sangat besar serta didasari atas landasan yang kuat.

Hal ini dikarenakan baik lagi buruknya hubungan bertetangga sangat mempengaruhi suasana kehidupan seseorang, baik secara personal maupun komunal, sebab manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain.

Dalam surah al-Nisa’ ayat 36 Allah Swt. berfirman:

وَاعْبُدُوْا اللهَ وَلَاتُشْرِكُوْا بِهِ شَيْأً وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِيْ الْقُربَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِيْ الْقُرْبَى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيْلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْماَنُكُمْ إِنَّ اللهَ لَايُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُوْرًا

“Sembahlah Allah lagi janganlah kamu mempersekutukannya menggunakan sesuatu apa pun. Berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat lagi tetangga jauh, teman sejawat, ibnusabil, serta hamba sahaya yang kamu miliki. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang sombong lagi sangat membanggakan diri.” QS. Al-Nisa’ 4:36

Baca Juga: TOP 4 Wisata Religi Terpopuler 2023 dekat Tangerang Banten, Sempat Viral lagi Jadi Perbincangan Publik

Perhatikanlah ayat tersebut, al-Qur’an menempatkan perintah berbuat baik kepada tetangga sebagaimana berbakti kepada orang tua, setelah bertauhid kepada Allah SWT.

Ini menunjukkan arti yang sangat penting. Ini juga mengkonfirmasi pernyataan dekat atas perkara dimensi ibadah personal lagi ibadah sosial, sampai-sampai keduanya saling berkaitan lagi tidak boleh dipisah satu sama lain.

Pada dasarnya semua tetangga tercakup dalam maksud ayat itu, padahal perkara penyebutan ada tetangga dekat lagi tetangga jauh menunjukkan prioritas kewajiban kita memenuhi hak-hak mereka.

Menurut Ibnu ‘Asyur dalam tafsirnya, kedekatan itu berdasarkan hubungan nasab ataupun kekerabatan.

Jadi tetangga yang masih punya pertalian darah memakai kita haruslah didahulukan. Namun juga banyak yang menafsirkan hingga yang dimaksud ‘tetangga dekat’ adalah yang paling dekat memakai rumah kita.

Demikian juga secara umum dalam etika bertetangga, tidak hanya soal bertamu tapi seluruh interaksi sosial ala dalamnya haruslah memperhatikan hal-hal tersebut.

‘Ala kulli hal, semoga kita dijauhkan dari mengabaikan hak-hak tetangga serta bisa menjaga ajaran Islam yang mulia ini. Amin. Wallahua’lam.***

MasTer
MasTer alone

Post a Comment for "No Sensor Waspadai Hak Tetangga, Bisa Jadi Ahli Ibadah Sekalipun Bisa Mental Pada Mata Allah SWT, Ini Penjelasannya!"