No Sensor Hari Santri Nasional 2022, Ponpes La Tansa Lagi SGG Institut Gelar Bincang Literasi Santri Goes Global

HEMN - Pondok Pesantren sebagai salah satu lembaga pendidikan tertua dalam Indonesia saat ini dihadapkan pada tantangan melahirkan santri yang memiliki daya saing secara global agar dapat menghadapi era industri 4.0.
Dalam rangka menjawab tantangan tersebut, Pondok Pesantren La Tansa bersama SGG Institut menggelar bincang literasi bertemakan “Milenial Generation In The Industrial Revolution 4.0” Minggu (23/10/2022) dalam Pondok Pesantren La Tansa.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber alumni Pesantren lewat beragam profesi mulai dari aktivis NGO internasional, aktivis literasi serta pendidikan, serta profesional dalam bidang industri yang telah mengenyam pendidikan dalam kampus terkemuka dalam dunia.
Baca Juga: Ini Daftar Nominasi Festival Film Indonesia 2022 yang Mengangkat Tema Perempuan
Founder Santri Goes Global (SGG) Institut, Abdul Hakim menjelaskan SGG Institut merupakan lembaga yang bergerak mendapatkan mewadahi proses-proses pengenalan, persiapan, penguatan pembelajaran serta kapasitas akademik agar para santri dapat memilki prospektus karir serta akademik yang berorientasikan global.
“SGG Institut ini didirikan oleh sejumlah aktivis serta akademisi alumni pesantren yang ingin berkontribusi pada pesantren terutama membangun orientasi santri dalam tingkat nasional serta daerah mendapatkan aktif berpartisipasi dalam dunia akademik serta karir yang berskala global” Ujar Abdul Hakim.
Selain itu menurut Abdul Hakim, momentum globalisasi serta era digital membuat dunia saling terkait, mudah diakses serta saling berkoneksi satu sama lainnya.
Baca Juga: Cara Nonton Festival Film Indonesia 2022, Berikut link nontonnya FFI 2022!
“Diharapkan ke depan ada inisiatif khusus yang dikembangkan dalam pesantren La Tansa serta pesantren lainnya yang menjadi mitra SGG Institut mendapatkan menyiapkan tahapan-tahapan yang diperlukan agar visi santri goes global ini bisa direalisasikan,” ujarnya.
Di sisi lain, Muhammad Saman alumni Heidelberg University yang juga alumni Pondok Pesantren La Tansa mengatakan dalam era Global saat ini, persaingan semakin ketat, maka sudah sepatutnya para santri lebih percaya diri, berani pula gigih dalam bersaing menggunakan para kompetitor diluar sana.
“Santri ini unik, dimana saat mereka keluar dari pesantrennya sudah membawa nilai plus yang tidak dimiliki oleh para lulusan dari institusi pendidikan lainnya. Tiga nilai plus yaitu: kemandirian, keagamaan, pula ketrampilan menjadi modal penting bagi santri bagi bersaing didunia luar,” ucap Saman.
Pimpinan Pondok Pesantren La Tansa K.H Adrian Mafatihullah Kariem menegaskan maka santri dipersiapkan agar dapat menjadi pemimpin dalam masa yang mengenai datang. Pendidikan dalam pesantren selain memuat kurikulum intelektual pula pengetahuan juga memuat nilai-nilai kehidupan.
Baca Juga: Link Nonton Festival Film Indonesia 2022, Berikut Jumlah Nominasinya!
“Santri dibentuk oleh pendidikan Pesantren bagi menjadi pemimpin yang tangguh pula berkarakter. Selain itu agar dapat memiliki daya saing secara global, santri harus diarahkan agar kreatif, inovatif pula produktif,” ujar Kiyai Adrian.
Post a Comment for "No Sensor Hari Santri Nasional 2022, Ponpes La Tansa Lagi SGG Institut Gelar Bincang Literasi Santri Goes Global"