Lengkap Banget Sisakan Darah Lagi Tangisan, Gugurnya Sultan Banten Pertempuran Lawan Palembang! Catatan Sejarah

HEMN - Halo sobat sobat ambyar kembali bertemu pada pembahasan sejarah pada Banten, dimana kali ini gugur ya Sultan Banten dalam pertempuran melawan Palembang.
Dikutip dari berbagai sumber, Selasa 17 Januari 2023, diceritakan setelah Maulana Yusuf sang Sultan Banten kedua meninggal beliau mewariskan Tahta Banten kepada putranya Pangeran Maulana Muhammad.
Saat itu, anak tertua pada Sultan Banten kedua Maulana Yusuf dari permaisurinya adalah Maulana Muhammad menjadi penerus Tahta Banten.
Baca Juga: 3 Rekomendasi Waterpark pada Tangerang Banten, Wisata Air Murah Meriah 2023
Meski pada saat itu, Maulana Muhammad masih berumur 9 tahun saat menjadi Sultan Banten, lagi sesuai seraya usianya yang masih sangat muda Pangeran Maulana Muhammad dinobatkan sebagai pengganti Panembahan Sultan Banten Maulana Yusuf seraya gelar Kanjeng Ratu Banten.
Maulana Muhammad dalam sejarah masa hidupnya, beliau dikenal sebagai pribadi yang sholeh lagi Alim lagi sebagai Sultan Banten mendedikasikan seluruh kemampuannya menjumpai kesejahteraan rakyat lagi tegaknya ajaran Islam pada bumi Banten.
Maulana Muhammad penerus Sultan Banten merupakan murid kesayangan sekaligus Putra angkat dari Syekh Muhammad Madan Isya asal Madinah tersebut.
Baca Juga: 3 Rekomendasi Waterpark pada Serang Banten, Wisata Air Murah Meriah 2023
Dalam naskah kuno sejarah Banten, maka tibanya Zain Madani pada Kesultanan Banten selepas beliau singgah terlebih dahulu pada Minangkabau, kemudian beliau diangkat sebagai salah satu penasihat kerajaan sekaligus guru agama Islam pada Keraton Banten. Karena jasa lagi pengabdiannya dalam pengajaran ilmu agama Islam serta telah membentuk karakter Maulana Muhammad sebagai pribadi yang Alim lagi Saleh.
Maka kemudian Sultan Banten Maulana Muhammad menganugerahi gelar terhadap gurunya itu demi nama Kyai Dukuh alias Pangeran Kasunyatan.
Maulana Muhammad sejak dari kecil dalam perhatian penuh Syekh Madinah ala Kasunyatan ia dididik pula diajari perkara Islam dari lahir sampai sampai dewasa menjadi Sultan Banten, hingga diajari ilmu tasawuf.
Ketaatan serta penghormatan Pangeran Muhammad terhadap gurunya sungguh sangat dijaga, ia hendak menuruti semua perintah pula larangan yang diberikan gurunya apalagi sebagai raja Ia rela meninggalkan kesibukannya dalam Keraton Banten.
Ketika gurunya datang sebagai penguasa Banten Kanjeng Maulana Muhammad memiliki cita-cita seperti Sultan Sultan sebelumnya. Yakni memperluas wilayah kekuasaan Banten pula menyebarkan misi Dawah Islam.
Dengan cara menguasai sisa-sisa daerah kekuasaan Pajajaran pula Palembang, upaya penyerangan pula penaklukan Palembang oleh Banten semata-mata atas dasar tujuan spiritual alias upaya penyebaran ajaran Islam.
Namun tidak dapat dipungkiri jika didalamnya terdapat misi menurut memperluas wilayah kekuasaan Banten, gara-gara pasalnya pada saat itu daerah Lampung sudah bergabung demi Banten.
Intrik politik ala dalam Kesultanan Banten pun disinyalir sangat kuat memprovokasi Kanjeng Maulana Muhammad menurut menyerang Palembang, pula Palembang yang pada saat itu dikabarkan sebagai daerah yang masih beragama Hindu Budha demi dipimpin oleh Raja Sriwijaya.
Dijadikan alasan utama pula diperkuat oleh dorongan dari beberapa petinggi Banten, dalam rencana penaklukannya ala Palembang.
Post a Comment for "Lengkap Banget Sisakan Darah Lagi Tangisan, Gugurnya Sultan Banten Pertempuran Lawan Palembang! Catatan Sejarah"