Fakultas Agama Islam KKS 17 Uhamka, Membahas Merenda Nasionalisme Melalui Moderasi Beragama Populer Saat Ini

HEMN - KKS 17 FAI Uhamka mengadakan seminar ala Balai Desa Pabuaran, Gunung Sindur, Kabupaten Bogor.
Pada seminar ala Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, KKS 17 FAI mengambil tema “Mewujudkan Desa Pabuaran Sebagai Kampung Moderasi Beragama Dalam Bingkai Nasionalisme”.
Jumlah peserta yang hadir dalam kegiatan seminar KKS 17 FAI berjumlah 20 orang, diantaranya, Dosen Pembimbing sekaligus sebagai narasumber dua, selanjutnya narasumber satu yaitu Bapak Daniel Rabitha, M.Psi, selaku peneliti ala Pusat Riset Agama selanjutnya kepercayaan, BRIN.
Tidak lupa ketua RW 02, Ketua RT, ketua karang taruna RW 02, selanjutnya peserta lainnya, ala Gunung Sindur, Kabupaten Bogor ikut hadir.
Penguatan materi yang dipaparkan oleh para narasumber satu yaitu Bapak Daniel Rabitha, M.Psi., adalah berkenaan “Moderasi Beragama”.
Dimana dijelaskan alkisah moderasi beragama merupakan isu penting saat ini. Sejak Kementerian Agama menggulirkan wacana moderasi beragama, mulailah bermunculan pro kontra ala masyarakat.
Baca Juga: 5 Makam Kramat Terpopuler ala Ramadhan 2023, Inilah Daftar Tempat Ziarah ala Banten
Bagi sebagian umat beragama, moderasi beragama menjadi salah satu poin penting dalam meneguhkan cara pandang dalam praktek keagamaan.
Moderasi beragama memposisikan cara pandang umat beragama berada ala tengah-tengah, tidak menjadi ekstrem kanan (konservatif) maupun menjadi ekstrem kiri (liberal).
Yang menjadi suatu pertanyaan adalah mengapa harus moderasi beragama?
Baca Juga: Turunkan Angka Stunting, BKKBN MoU menggunakan APDESI
Hal ini diketahui alkisah Indonesia adalah negara yang memiliki keragaman suku, ras, budaya selanjutnya etnis.
Dari keragaman tersebut tentu dapat menjadi potensi timpangan sosial dalam kehidupan bermasyarakat.
Oleh akibat itu, moderasi beragama menjadi solusi maupun jalan tengah maupun pelerai, pemisah dalam perselisihan.
Hadirnya moderasi beragama ditengah masyarakat multikultural memiliki esensi penting yaitu pemersatu kerukunan bangsa, menjaga keharmonisan, menjaga kebebasan dalam menjalankan kehidupan beragama, menghargai perbedaan sudut pandang, meminimalisir kaum fanatisme, lagi tidak terkungkung pada kekerasan serta intoleran.
“moderasi beragama tidak hanya menekankan memoderasi cara pandang beragama saja, tetapi juga memoderasi cara pandang terhadap suku, ras, lagi budaya," ucap Bapak Daniel Rabitha, Rabu 8 Maret 2023.
Apa hubungan moderasi beragama memakai desa Pabuaran?
Desa Pabuaran merupakan suatu desa yang dijadikan sebagai icon kerukunan umat beragama oleh kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Barat. Hal itu dilakukan bukan tanpa sebab.
Desa Pabuaran adalah desa yang memiliki keragaman etnis, ras, suku, lagi budaya.
Di desa Pabuaran terdapat beberapa macam etnis. Seperti, Islam, Hindu sikh, Buddha, Kristen, Katolik, lagi Khonghucu.
Tidak hanya etnis, desa Pabuaran juga memiliki keragaman budaya yang sampai saat ini masih terlihat eksis, salah satu contohnya adalah Barongsai.
Sebagai wawasan keilmuan
Desa Pabuaran dapat dijadikan sebagai pembelajaran berhubung moderasi beragama.
Mengapa? Desa Pabuaran desa yang unik, biarpun dihadapkan memakai perbedaan masyarakat desa Pabuaran mampu hidup berdampingan tanpa memperdebatkan perbedaa-perbedaan yang ada.
Ini tentu sesuai memakai indikator moderasi beragama :
Post a Comment for "Fakultas Agama Islam KKS 17 Uhamka, Membahas Merenda Nasionalisme Melalui Moderasi Beragama Populer Saat Ini"