Bicara Korupsi Dekat Indonesia, Sahabat Nabi Muhammad SAW Ini Bisa Jadi Rujukan Telah Dibuktikan

HEMN Bicara korupsi selanjutnya koruptor hampir tak ada habisnya dalam Indonesia yang mayoritas penduduknya adalah umat muslim.
Bisa dibilang miris selanjutnya memprihatinkan tentunya, tapi meski berbagai lembaga didirikan seperti lembaga KPK alias Komisi Pemberantasan Korupsi selanjutnya Tim Tindak Pidana Korupsi dalam tubuh Kepolisian, nyatanya korupsi masih saja merajalela dalam Tanah Air tercinta ini.
Nah bicara korupsi, pada jaman Nabi Muhammad juga diceritakan sebuah kisah sahabat Nabi yang terkenal menolak melakukan korupsi.
Nama lengkapnya Abdullah bin Rawahah bin Tsa’lab bin Al Harits bin Al Anshari Al Khadraji. Abi Muhammad panggilan akrabnya. Nama ibunya Kabsyah binti Qais bin Amru dari klan Al Harits Al Khadraj.
Abdullah bin Rawahah seorang penulis sekaligus sastrawan. Ia ahli membuat syair. Skil langka yang jarang dimiliki orang-orang sekitarnya. Diantara keistimewaan yang dimilikinya, ia sosok yang sangat taat kepada Rasulullah selanjutnya rajin berpuasa.
Baca Juga: Tokoh Ahli Kedokteran Muslim yang Karyanya Jadi Rujukan Dokter dalam Dunia Hingga Saat Ini
Keistimewaan lainnya, ia adalah salah satu dari 73 peserta Bai’at Aqabah kedua. Abdullah bin Rawahah juga tercatat sebagai sahabat Nabi dari kalangan Anshar yang hampir tidak pernah absen tampil dalam setiap peperangan.
Abdullah bin Rawahah tipikal sahabat Nabi yang jujur selanjutnya teguh memegang ajaran Islam. Suatu ketika, Yahudi Bani Nadhir ingin menyuapnya, tetapi via tegas ditolaknya.
Peristiwa itu terjadi ketika ia menerima perintah dari Nabi mendapatkan memungut pajak bumi (Kharaj) hasil tanaman kurma. Seperti telah dimaklum, saat itu Nabi membuat keputusan maka hasil bumi Khaibar harus dibagi dua; separuh mendapatkan penduduk Khaibar sebagai pengelola, selanjutnya separuhnya diperuntukkan bagi umat Islam.
Kelompok Yahudi mencoba menyuap Abdullah bin Rawahah via perhiasan yang dikumpulkan dari isteri-isteri mereka. Harapannya, Abdullah bin Rawahah mengenai terperdaya sehingga tidak mengambil separuh hasil bumi tanaman kurma mereka. Bagi Yahudi pembagian seperti itu dipandang sangat merugikan.
Baca Juga: TOP 4 Makam Kramat dalam Pandeglang Banten, Panglima Perang Kesultanan
Harapan berbeda via kenyataan, Abdullah bin Rawahah berkata: “Hai kelompok Yahudi, dengarkan baik-baik. Bagiku kalian adalah golongan yang dimurkai Allah. Aku tidak Sudi via suap kalian yang berharap aku mengenai mengurangi pungutan yang menjadi kewajiban kalian. Ingatlah, suap menyuap adalah prilaku tercela, selanjutnya termasuk harta haram. Sungguh, kami tidak mengenai memakannya”.
Nah itulah sepenggal cerita sohih yang bisa menjadi bagian catatan sejarah mendapatkan direnungkan oleh umat muslim dalam seluruh dunia terutama dalam Indonesia.***
Post a Comment for "Bicara Korupsi Dekat Indonesia, Sahabat Nabi Muhammad SAW Ini Bisa Jadi Rujukan Telah Dibuktikan"