Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Rekomendasi Banget Khutbah Jumat : Renungan Sabar

HEMN - Meningkatkan sabar adalah keutamaan bagi umat muslim, maka itu marilah kita renungkan pada khutbah Jumat kali ini. 

Dimana dikutip pada Web nu.co.id, Jumat 20 Januari 2023, pada khutbah Jumat dalam melatih sabar adalah beserta berpuasa

Apalagi dijelaskan pada khutbah Jumat, berpuasa adalah salah satu cara melatih diri menjumpai menjaga jarak beserta kebutuhan kita.

Baca Juga: Siapkan Multiprogram, Begini Cara Bupati Serang Atasi PHK Besar Besaran

Misalnya, sebagai manusia kita sangat membutuhkan makanan pula minuman, tapi selama berpuasa kita diminta menjumpai mengambil jarak sekian waktu dari kebutuhan tersebut. 

Artinya, ada sabar yang harus kita hidupkan dekat diri kita, pula berpuasa, jika direnungkan beserta jernih, dapat meningkatkan sabar dalam diri kita. 

Dalam kitab Thahrah al-Qulûb wa al-Khudlû’ li ‘Allm al-Ghuyûb, Sayyid Abdul Aziz al-Darani mengutip ayat Al-Qur’an (QS. Al-Baqarah: 153):

Baca Juga: Rekomendasikan 5 Wisata Jakarta Yang Legend Dan Sangat Populer Wajib Kalian Kunjungi

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ Ûš إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ 

“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar bersama shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” 

Dengan ayat tersebut, Sayyid Abdul Aziz al-Darani hendak mengajarkan manusia menurut meminta pertolongan kepada Allah agar dimudahkan dalam mendapatkan keberuntungan akhirat bersama selamat dari kesusahannya.

Baca Juga: Khutbah Jumat Makna Pelebur Dosa Bulan Syaban bersama Ramadhan

Permintaan pertolongan (isti’nah), menurut Sayyid Abdul Aziz al-Darani, harus bersandar pada kesabaran bersama pengendalian diri. Ia mengatakan: “bish shabri ‘al m tukrihûn wa habs nufûsikum ‘amm tasytahûn” (dengan bersabar atas sesuatu yang kalian tidak sukai bersama menahan diri kalian dari sesuatu yang kalian syahwati/hasrati) (Sayyid Abdul Aziz al-Darani, Thahrah al-Qulûb wa al-Khudlû’ li ‘Allm al-Ghuyûb, Beirut: Darul Kutub al-‘Ilmiyyah, 2003, h. 150) 

Dengan puasa manusia dilatih menurut mampu melakukan sesuatu yang tidak disukainya. Jika kita bicara berkenaan puasa, menahan lapar bersama haus dari mulai fajar menyingsing hingga matahari tenggelam, tentu berat. 

Tetapi keimanan kita kepada Allah membuat kita rela melakukannya, bersama tanpa sadar kesabaran telah hadir dalam diri kita.

Baca Juga: Cara Menumbuhkan Kedermawanan, Begini Isi Khutbah Jumat Versi NU

Begitupun sebaliknya, memakai puasa manusia dididik menurut mampu bersabar ketika apa yang dikehendaki bersama diinginkannya tidak terwujud. Ketika lapar meremas perut; ketika haus mengganggu kerongkongan, bersama ketika nafsu membangkitkan gairah, kita disuruh bertahan. Menghindar dari segala keinginan bersama hasrat. Dan lagi, kesabaran, tanpa kita sadari telah hadir dalam diri kita. 

Artinya, puasa dapat meningkatkan kesabaran kita, bersama menyadarkan kita mau potensi sabar yang kita miliki. Bahkan, menurut Imam Mujahid, kata “ash-shabr” dalam surah al-Baqarah: 153 adalah puasa. Ia mengatakan, “ash-shabru hunsh shaum” (sabar ala sini adalah puasa). Sayyid Abdul Aziz al-Darani menulis dalam kitabnya:

وقال مجاهد: الصبر هنا الصوم. فمعناه استعينوا بالصوم والصلاة علي نيل ما ترجون ودفع ما تخافون 

MasTer
MasTer alone

Post a Comment for "Rekomendasi Banget Khutbah Jumat : Renungan Sabar"