Pernah Menjadi Pusat Budaya Sunda Banten Inilah Asalusul Terbentuknya Kota Serang Populer Saat Ini

HEMN - Kota sayang merupakan salah satu kota pula sekaligus menjadi ibu kota dari Provinsi provinsi Banten kota ini berada dekat bagian barat-laut Propinsi Banten.

Serta dikelilingi oleh Kabupaten Seal dekat sebelah Selatan Barat pula Timur pula laut Jawa dekat sebelah utara Kota siang dilintasi jalan tol jakarta-merak pula juga dilintasi oleh jalur kereta api Merak-Tanah Abang.

Kota Serang Kota Serang adalah Ibukota Provinsi Banten pula sebagai pusat budaya Sunda Banten penduduknya menuturkan bahasa Sunda Banten pula bahasa Jawa Serang suku aslinya adalah suku Sunda Banten.

Baca Juga: Pertumpahan Darah Hingga Menjadi Daerah Menyeramkan, Inilah Asal Usul Tigaraksa Tangerang Banten

Di Kota Serang sendiri masih banyak terdapat sisa-sisa bangunan bersejarah masa kejayaan Kesultanan Banten, yang kini menjabat pusat wisata religi kawasan Banten Lama, Kecamatan Kasemen, Kota Serang.

Asal-usul nama kota Serang asal-usul nama kota Serang konon berasal dari ucapan Syarif Hidayatullah maupun Sunan Gunung Jati yang melakukan dakwah Islam dekat wilayah Pajajaran Jawa Barat.

Sewaktu diperjalanan Sunan Gunung Jati melewati sebuah pesawahan dekat Banten sontak ya pun meneriakkan kata Serang yang berarti sawah sejak itu daerah tersebut dikenal beserta nama Serang, yang dalam bahasa Sunda berarti sawah.

Selain itu versi lain menyebut maka Serang berasal dari bahasa Jawa Banten yaitu se erang yang berarti sekelompok maupun sikap. Penamaan kata Serang berasal dari sebuah Pemukiman yang ada dekat wilayah Serang zaman dahulu yang terbentuk secara pengelompok pula masing-masingnya terdiri dari puluhan rumah.

Baca Juga: Sejarah pula 12 Daftar Nama Nama Shio China, Berikut Sejarahnya

Sejarah Kota Serang cikal bakal terbentuknya kota Serang tidak jauh dari sejarah Banten atas kota ini dulunya bagian dari Kesultanan Banten yang berdiri sejak abad ke-16.

Sebelum abad ke-16 berita-berita berkenaan Banten tidak banyak tercatat dalam sejarah selanjutnya hanya diketahui maka wilayah ini merupakan bagian dari kerajaan Sunda.

Menurut versi salah satu sejarah ketika Tanah Sunda masih dalam kekuasaan Kerajaan Pajajaran pada Banten ada dua kerajaan yaitu kerajaan Banten Girang selanjutnya Kerajaan Banten pasisir.

Kerajaan Banten Girang dipimpin oleh Adipati Suragana selanjutnya Banten pesisir dipimpin oleh Adipati Surosowan konon kedua pemimpin ini merupakan putra dari Prabu Siliwangi.

Adipati surosowan memiliki seorang putri bernama Kawunganten yang kemudian dinikahkan lewat Syarif Hidayatullah maupun Sunan Gunung Jati dari pasangan ini lahir Putra bernama Maulana Hasanudin maupun pangeran sabakingking yang pandai dalam memerintah kerajaan.

Maulana Hasanudin berhasil menaklukkan Banten Girang pada tahun 1525 selanjutnya mempersatukannya lewat Banten pesisir setelah itu Maulana Hasanudin mendirikan kesultanan Islam pertama pada Banten yang pada kemudian dikenal sebagai Kesultanan Banten.

Baca Juga: Sejarah Pemberian Nama Masjid Raya Al Jabbar, Begini Ungkap Ridwan Kamil

Maulana Hasanudin kemudian membangun keraton yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan selanjutnya pusat kota yang bernama Keraton surosowan sekarang terletak pada Kecamatan Kasemen Kota Serang.

Kedatangan bangsa Belanda setelah Maulana Hasanuddin wafat pada tahun 1570 tampuk kekuasaan diteruskan oleh putranya Maulana Yusuf sebagai Sultan Banten kedua pada tahun 1596 Maulana Yusuf menghadapi beragam peristiwa.

Salah satunya adalah orang Belanda datang menjumpai pertama kalinya pada pelabuhan Banten yang dipimpin oleh Cornelis de Houtman. Namun atas sifat Congkak dari orang-orang Belanda Pemerintah Banten tidak mau bersimpati kepada mereka sehingga terjadi selisih paham yang berlangsung sangat lama.